Sangkring Art | Pameran Seni rupa “Kembali Ke masa Depan”
727
post-template-default,single,single-post,postid-727,single-format-standard,ajax_updown_fade,page_not_loaded,,select-theme-ver-3.4,stockholm-kudaterbang-net,wpb-js-composer js-comp-ver-4.12.1,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-22345

Pameran Seni rupa “Kembali Ke masa Depan”

 

 

Pembukaan : Selasa, 18 Oktober 2011, Jam 19.00 wib
Pameran di buka oleh : Dr. Oie Hong Djien
Kurator : Wahyudin
Pameran berlangsung : 18 Oktober – 27 November 2011
Diskusi dan peluncuran buku : Minggu, 27 November 2011

Lebih-kurang dua dasawarsa. Setelah mereka menyeberang dari Sumatera Barat dan Bali ke Yogyakarta demi sesuatu bernama cita-cita yang terbayang bersarang di kampus Institut Seni Indonesia. Mereka, kini—dengan ijazah atau tak—telah menjadi sejumlah sosok yang menandai keberadaan dan keberagaman seni rupa Yogyakarta dalam ranah penuh daya cipta di negeri ini—juga di mancanegara.
Mutatis-mutandis, mereka pun menyintas sebagai perupa-perupa Yogyakarta asal Sumatera Barat dan Bali; sebagai perupa-perupa Indonesia yang tinggal dan berkarya di Yogyakarta dan sekitarnya; sebagai perupa-perupa Indonesia yang malang-melintang di sejumlah forum seni rupa dunia.
Pameran ini—dirancang bersama melalui sejumlah pertemuan, diskusi, dan wawancara—ingin mengetengahkan apa-apa yang menyeberang dan apa-apa yang menyintas dalam proses kreatif mereka lewat satu-dua karya seni rupa yang lalu-kini mereka ciptakan.
Dengan begitu, sudut-pandang apresiasi yang hendak dikemukakan pameran ini adalah bahwa mereka telah melewati titik kreativitas yang memungkinkan mereka kembali menyelam ke dalam masa lalu untuk menghirup masa depan yang tak tepermanai—sekalipun kita tahu seorang di antara mereka sudah berkalang tanah.
Mereka adalah Handiwirman Saputra, Jumaldi Alfi, M. Irfan, Nyoman Masriadi, Nyoman Sukari (alm.), Pande Ketut Taman, Putu Sutawijaya, Yunizar, dan Yusra Martunus.

—Wahyudin, Kurator Pameran

Opening

Art Work

 

Mari Berbagi