Diadaptasi dari spirit lokal masyarakat Bali yang dibawa Putu Sutawijaya, ruang ini dibangun sebagai ‘public space’ di Sangkring Art. Sebuah ruang temu yang bisa diakses siapa saja, ruang dialog pegiat seni yang membuka kemungkinan terhadap segala sesuatu. Spirit edukatif Sangkring Art juga terwujud dalam desain ruang kelas Bale Banjar Sangkring yang punya sekat-sekat terbuka, bukan untuk membeda-bedakan, tapi justru untuk tetap memberikan ruang untuk menghargai perbedaan dalam satu ruang yang sama. Ruang ini sangat memungkinkan untuk pameran kolektif, lokakarya, pertunjukan seni atau kegiatan seni lain.
Program:
Yogya Annual Event
Biennale Perupa Muda