Sangkring Art | Art exhibition “STORY TELLING” @ Sangkring Art Project
1000
post-template-default,single,single-post,postid-1000,single-format-standard,ajax_updown_fade,page_not_loaded,,select-theme-ver-3.4,stockholm-kudaterbang-net,wpb-js-composer js-comp-ver-4.12.1,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-22345

Art exhibition “STORY TELLING” @ Sangkring Art Project

Group Exhibition

“STORY TELLING ”

Agni Saraswati, Ajar Ardianto, Akbar Hidayat, Dedi Irawan, Chrisna Bayu S, Haqiqi Nurcahyo, Lingga Ami L, Lukman Edi Santoso, Mieke Natalisa, Nur Wiryanto a.k.a Emprit, Ragil Surya Mega, Syamsul Ma’arif

Opening : Wednesday, February 26 2014  19.30 wib
Exhibition current until : March 9 2014

STORY TELLING 

            Karya seni yang ada di tengah-tengah masyarakat kita saat ini, bukan begitu saja hadir dan dihadirkan sebagai suatu pelengkap saja. Karya seni yang ada adalah suatu kesatuan yang utuh bagian dari masyarakat itu sendiri. Hadir lewat sebuah proses, karya seni seringkali dinilai hanya dari sudut pandang objektif saja yang melihat karya seni sebagai benda seni semata, bukan sebagai hasil dari sebuah proses. Orang acap kali menyamaratakan nilai suatu karya seni yang mereka temui tanpa secara lebih mendalam memaknai tentang bagaimana proses pewujudnyataan sebuah gagasan artistik yang kemudian dimunculkan dalam wujud karya seni yang dapat dinikmati masyarakat awam pada umumnya.

            Nilai yang terkandung dalam tiap-tiap karya seni jelas berbeda satu sama lain. Hal ini didasari oleh berbagai latar belakang yang membentuk karakter dari karya seni itu sendiri. Entah dari sang seniman sebagai pelaku seni, muapun dari lingkungan di mana seniman dan karyanya ini hidup dan dibentuk. Berbagai peristiwa serta fenomena yang terjadi di sekitar, adat istiadat, mainstream yang tengah hangat berkecamuk di tengah masyarakat memberikan pengaruh yang begitu kuat dalam pembentukan nilai dari suatu karya seni. Karya seni yang hadir dari sebuah proses, inilah yang menjadi gagasan utama yang ingin diketengahkan dalam pameran Storytelling ini.

            Storytelling, menceritakan kembali sebuah cerita. Bercerita, sebuah kebiasaan yang seolah sudah mendarah daging dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari bangun tidur sampai waktu kita akan kembali tidur, kehidupan kita sarat dengan cerita. Obrolan yang terjalin dengan teman di sekolah, di lingkungan kampus, di masyarakat, dan dimana pun kita berada, hampir setiap saat kita melakukan aktivitas bercerita. Bercerita tidak hanya dapat dilakukan lewat media lisan saja tetapi juga bisa dilakukan melalui beragam media lainnya, diantaranya adalah penyampaian cerita melalui media seni (dalam hal ini karya seni). Setiap karya seni yang digubah oleh masing-masing seniman memiliki cerita mereka masing-masing yang berbeda antar satu dengan yang lainnya. Baik dari latar belakang, maupun berbagai aspek kekaryaan lainnya.

            Pameran yang digagas oleh sekelompok perupa muda yang berada dalam sebuah naungan institusi seni rupa, Institut Seni Indonesia  Yogyakarta ini  mencoba  menghadirkan sebuah pameran yang mengemas tidak hanya karya seni yang diciptakan oleh masing-masing perupa, tetapi juga proses penggubahan karya seni itu sendiri sebagai bagian utama dari pameran ini. Bermula dari obrolan ringan di kala senggang, yang dibalut dengan canda tawa dan guyonan hangat,  dari sanalah ide pameran ini digagas.

            Pameran ini mengemas karya 12 perupa muda ke  dalam sebuah pameran kolaborasi yang menampilkan tidak hanya lukisan ataupun drawing, tetapi juga karya patung,dan instalasi. Pameran ini menyuguhkan karya dari masing-masing perupa muda,lengkap dengan dokumentasi dari proses pembuatan karya. Dokumentasi yang dihadirkan dalam pameran ini bukan sekedar bahan dokumentasi semata. Akan tetapi, sebagai suatu bagian kesatuan yang utuh dengan karya seni yang digubah oleh masing-masing perupa.

            Pameran ini menyuguhkan karya-karya seni lukis dan drawing dari mahasiswa jurusan Seni Lukis ISI Yogyakarta, diantaranya karya  Haqiqi Nurcahyo, Akbar Hidayat, Lingga Ami L., Lukman Edi S., Ragil Surya M., Syamsul Ma’arif, Dedi Irawan, Agni Saraswati, dan juga Mieke Natalia R. Tidak ketinggalan pula karya seni patung dari mahasiswa patung ISI Yogyakarta,  Ajar Ardianto dan Nurwiyanto.

            Lepas dari keanekaragaman karakter dari masing-masing perupa dan karyanya yang dipamerkan dalam pameran ini, pameran ini adalah sebuah kesatuan dari proses berkarya dari masing-maisng perupa. Bertolak dari sebuah kesadaran bahwa karya seni hadir sebagai sebuah proses, demikianlah perupa-perupa muda ini akan terus berproses, lagi dan lagi dan terus dan lagi…

            Semoga semangat untuk terus berproses yang diusung oleh perupa-perupa muda yang tergabung dalam pameran ini dapat terus diproses lebih lanjut, bahkan oleh pecinta seni yang lain, entah oleh perupa ataupun para penikmat seni pada umumnya. Sehingga dunia seni rupa Indonesia khususnya, boleh semakin dibangun dan semakin maju, terus berproses dari waktu ke waktu.

Salam sahabat,

Mieke Natalia R.

 

Art Work

Dokumentasi Display

 

Mari Berbagi