Mengambil terma arkeologi ‘Kjokkenmodonger’,
pameran ini membayangkan sebuah situs dan skenario akan masa depan akan dampak plastik sebagai residu keseharian. Dalam spektrum isu ekologis, Yusuf Dilogo melakukan pembacaan atas siklus produksi-konsumsi manusia. Lewat pengolahan material yang ditengarai sebagai sampah dan preferensi teknis tradisional ia mencipta bentuk abstraksi dalam ragam skala dan dimensi. Material plastik dipahaminya sebagai artefak dan jejak, sementara laku eksplorasi yang dilakukan adalah proses investigatifnya terhadap sifat-sifat medium. Melalui materialitas, objek, dan karya, ia bingkai ulang setiap makna melalui penjajaran estetika.
‘Kjokkenmodingger’ dipilih oleh Yusuf Dilogo untuk menghadirkan karya-karya sebagai bentuk monumen penyadaran atas kondisi ekologis, yang menjadi bukit-bukit perhatian saat ini.
——————
Taking the archaeological term ‘Kjokkenmodonger’, the exhibition imagines a site and a future scenario of the impact of plastic as everyday residue. Through a spectrum of ecological issues, Yusuf Dilogo reads the human production-consumption cycle. Through the processing of materials considered as waste and traditional technical preferences, he creates abstract forms in various scales and dimensions.
Plastic materials are understood as artifacts and traces, while the exploratory actions carried out are his investigative process of the properties of the medium. Through materiality, objects, and works, he reframes each meaning through aesthetic juxtaposition.
‘Kjokkenmoddinger’ was chosen by Yusuf Di Logo to present works as a form of ‘monument of awareness’ regarding ecological conditions, which are currently the focus of attention.
Link E-Katalog https://drive.google.com/file/d/17TiQHeImlBuLDeoH5R2udjgIMVAzOmDS/view